Minggu, 18 Maret 2012

Siapakah Sebenarnya Wonder Women???

bismillah....
Kisah-kisah heroik seperti Superman, Spiderman, Batman dan lain sebagainya dalam film-film sungguh mengesankan. Dan jika diamati lagi dalam film-film tersebut, kemunculan super hero dilatarbelakangi oleh adanya kekacauan dan tindakan-tindakan kriminal. Nah, berikut ini beberapa kekacauan yang mewakili kekacauan-kekacauan lainnya sehingga dibutuhkan super hero wanita, WONDER WOMEN.
TRIBUNNEWS.COM - 66 persen remaja putri usia sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) tidak lagi perawan. Data ini beradasar hasil Survei Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang dilakukan secara nasional (2010).
Angka 66 di atas akan terus meningkat jika wonder women tidak segera menyelamatkannya. Dan bukan hanya tidak lagi perawan permasalah yang ada tetapi juga merambah ke masalah lain yaitu perilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan. Dalam Okezone.com (2011) disebutkan bahwa tingkat laku seksual dengan berganti pasangan pada kalangan remaja di Indonesia ternyata setiap tahun meningkat. Dokter ahli penyakit kulit dan kelamin dr Arie Muhandari mengaku, jumlah pasien usia remaja sekitar pelajar SMP dan SMA yang datang untuk berkonsultasi kepadanya terus bertambah.
Selain itu remaja juga memiliki permasalahan yang tidak kalah pentingnya saat ini adalah kasus NARKOBA. Dalam REHSOS-DEPSOS.GO.ID (2011) disebutkan bahwa kasus-kasus penyalahgunaan NAPZA telah merambah kedalam kehidupan remaja bahkan anak-anak. Mengacu pada hasil penelitian International Labour Organization (ILO) yang dilakukan pada tahun 2005, menyebutkan bahwa remaja yang berusia 13 tahun dan 15 tahun sudah membuat dan menggunakan NAPZA.
Terakhir, masalah yang blooming akhir-akhir ini di Indonesia adalah korupsi. REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS--Jumlah perkara tindak pidana korupsi di Tanah Air yang memasuki tahap penyidikan dari Januari hingga Agustus 2011 mencapai 1.018 kasus. "Perkara tersebut, merupakan perkara yang ditangani oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi Negeri, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri se-Indonesia pada tahun ini." kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus D Andhi Nirwanto ketika melakukan sosialisasi upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di daerah, di Kudus, Senin.
Jika menyangkut dengan tingkah laku apalagi menyangkut pelajar dan kaum yang kelihatannya terpelajar maka masalah di atas tidak terlepas dari yang namanya pendidikan. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Melihat keadaan tingkah laku pelajar dan kaum yang kelihatannya terpelajar seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apakah sepuluh tahun kedepan atau beberapa puluh tahun kedepan masih berdiri sebuah negara bernama INDONESIA. Dan apakah dengan begini kita langsung memberikan statement bahwa pendidikan di Indonesia gagal dan lembaga pendidikan tidak menjalankan fungsinya dengan baik.
Sebagus dan sehebat apapun kurikulum yang dibuat pendidikan di Indonesia tidak akan berfungsi dengan baik jika tidak memperhatikan, memahami, dan melaksanakan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional mengenai Hak dan Kewajiban Orang Tua pada pasal 7 yaitu:
(1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.
(2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Sudahkah para orang tua memantau perkembangan pendidikan anaknya??? Cukupkah hanya memantau indeks prestasi yang di dapat setiap akhir semester??? Bagaimana dengan pendidikan tingkah laku, budi pekerti dan pengamalannya??? Apakah kewajiban orang tua memberikan pendidikan dasar sudah dilaksanakan???
Ibnul Qayyim Al Jauziyah berkata, “Barang siapa dengan sengaja tidak mengajarkan apa yang bermanfaat bagi anaknya dan meninggalkannya begitu saja, berarti dia telah melakukan suatu kejahatan yang sangat besar. Kerusakan pada diri anak kebanyakan datang dari dari sisi orangtua yang yang meninggalkan mereka dan tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban dalam agama berikut sunnah-sunnahnya. Para orang tua itu melalaikan mereka di waktu kecil, sehingga mereka tidak sanggup menjadi orang yang bermanfaat kepada orang tua mereka. Ada sebagian orangtua yang mencela anaknya karena telah bersikap durhaka. Sang anak membantah, ‘wahai bapakku, engkau sendiri telah mendurhakaiku di masa aku kecil, maka sekarang aku mendurhakaimu setelah engkau tua. Sewaktu aku kecil engkau melalaikanmu di masa tuamu.’” (Suwaid, 2010).
Menurut Hurlock (1980): sikap, kebiasaan, dan pola perilaku pada anak yang dibentuk selama tahun-tahun pertama sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Tahun-tahun pertama ini tentunya menjadi tanggung jawab orang tua. Disinilah pahlawan pendidikan tanpa tanda jasa dan sepanjang masa diuji kredibilitasnya, wonder women.
Wonder women disini bukan seperti halnya super hero lainnya yang bertindak setelah timbulnya masalah. Super hero yang satu ini harus bertindak hati-hati setiap harinya dan bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sang wonder women ini diharapkan menjadi agen-agen social of change. Perubahan menuju ke arah lebih baik bukan sebaliknya. Dan wonder women itu adalah saya, anda, dan mereka para wanita-wanita muslimah. Kalau bukan kita sapa lagi?????
Allah swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al hasyr: 18).
“dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[468]. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (Q.S al An’am: 32).
Selanjutnya, setelah mengazamkan diri apa yang akan kita lakukan??? Jangan takut wahai saudariku. Bagi yang belum menikah kita bisa menyiapkan diri juga yakni menjadi anak yang berbakti. Kita harus banyak belajar untuk bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Bukankah Rasulullah saw pernah berkata, “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”. Belajar disini bukan hanya mengerti dan memahami saja tetapi juga mengamalkannya. Rasulullah saw pernah berkata, “tuntunlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”. Maka, kita hatus belajar bagaimana hidup baik dan menjalani kehidupan ke arah yang lebih baik, terus berada dalam ketakwaan kepada Allah swt.
Sesungguhnya, sebaik-baik pilihan dalam menikahi seorang wanita adalah karena agamanya, kesalehannya, ketakwaannya, dan tobatnya kepada Allah swt. Wanita seperti ini akan selalu membawa kesejukan dalam hati, dapat dipercaya pada dirinya, harta suaminya dan pendidikan anak-anaknya agar dia menyuapi mereka dengan makanan keimanan, menyusui mereka dengan susu ke-Islaman dan ketakwaan, membisikkan di telinga mereka dzikir kepada Allah swt dan shalawat kepada Nabi Muhammad saw, serta menanamkan kepada mereka kecintaan kepada Islam sampai mereka mati. Apa pun sikap seorang di masa mudanya, akan terus terbawa sampai hari tua, dan sifat-sifat kedua orangtua akan selalu menurun kepada anak-anak mereka (Suwaid, 2010)
Ad-Daruquthni meriwayatkan dari Aisyah ra:
“Rasulullah saw bersabda, ‘Pilihlah untuk sperma kalian tempat-tempat yang baik.”
Penjelasan dari hadits tersebut menurut Suwaid (2010): diantara hak suami adalah mencari tahu sejauh mana wawasan istrinya. Sebab, wawasan ini akan membantu sang istri untuk mengatur rumah tangga dan memberika pendidikan yang baik kepada anak-anaknya. Dan bagi wanita dipersilahkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan apa saja dengan tata cara yang sesuai kesempurnaannya sebagai seorang wanita. Diantara kata-kata mutiara tentang hal ini adalah:
Sesungguhnya sepasang suami istri persis seperti satu bait syair.
Tidaklah baik sebuah syair apabila baris pertama indah sementara baris keduanya buruk.
Wanita saleha adalah wanita yang membuat senang suaminya ketika memandangnya, taat jika diperintah melakukan apa saja yang baik, menjaga diri dan harta suaminya ketika ditinggal bepergian atau yang lain. Wanita saleha adalah wanita yang membantu kehidupan dunia dan akhirat suaminya (Ibrahim, 2010). Bukankah ada pepatah mengatakan bahwa “dibalik suksesnya pria terdapat wanita hebat.” Jika wonder women ini benar-benar hadir di setiap keluar kecil pembentuk masyarakat, apakah korupsi masih memungkinkan??? Apakah kenakalan remaja akan merajalela???
Namun, dalam kehidupan sosial menuju kondisi ideal tersebut tidak akan terjadi jika hanya ada satu wonder women. Agen-agen yang bernama wonder women ini harus melakukan transformasi di masyarakat. Mereka harus menjadi tukang minyak wangi bagi orang-orang disekitarnya.
Allah swt berfirman:
“orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (Q.S. al hujuraat: 10).
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (Q.S. Al Ashr: 2-3).
Dan untuk melakukan dakwah ini setiap orang mempunyai cara sendiri. Allah swt berfirman:
“Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya” (Q.S. Al israa’: 84).
Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa mengingatkan saya, anda, dan semua wanita muslim bahwa kita adalah wonder women yang juga diutus di bumi ini sebagai kholifah dan nantinya dimintai pertanggungjawaban serta dapat mengingatkan bahwa kita adalah umat terbaik yang menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.
“Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada setiap pemimpin atas apa yang dipimpinnya; apakah dia menjaganya atau melalaikannya, sampai meminta pertanggungjawab terhadap seorang atas keluarganya.” (Diriwayatkan oleh an-Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya secara marfu’).

Ya rabb kami, kalau bukan karena-Mu
Pasti kami tidak akan mendapat petunjuk
Kami juga tidak akan bersedekah ataupun shalat
Maka, anugerahkanlah ketentraman kepada kami
Dan mantapkanlah derap langkah kami
(Doa para sahabat pada Perang Khandaq)

Allahu’alam bi showab...
^_*

Referensi:
•Alqur’an Digital 2003
•Hurlock, Elizabeth B.1980.Psikologi Perkembangan.Jakarta: Penerbit Erlangga
•Ibrahim, M.S.2010. Menjadi Muslimah Bahagia Sepanjang Masa. Bandung: Mizania.
•RCTI. 2010. Seks Bebas Remaja Indonesia Cenderung Meningkat. Diakses pada 18 Maret 2012 di http://news.okezone.com.
•Suwaid, Muhammad N.A.H.2010.Prophetic Parenting.Yogyakarta: Pro-U Media
•Tira.2011. “Permasalahan Narkoba dan Zat Adiktif Lainnya”. http://rehsos.depsos.go.id Diakses pada 18 Maret 2012
•UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
•Wardhani, Anita. Astaga! 66% remaja indonesia tak perawan lagi. Diakses pada 18 Maret 2012 di http://www.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar